Sebagai bentuk partisipasi untuk mewujudkan generasi mendatang yang unggul, Perguruan Islam Al Syukro Universal dikelola dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1.
Pendidikan diletakkan pada 4 pilar sebagaimana yang ditetapkan oleh UNESCO. Yakni, (1) learning to know, yakni belajar agar seseorang menjadi tahu. (2) learning to do, yakni belajar agar seseorang mampu berbuat dan memecahkan masalah. (3) leraning to be, yakni belajar agar seseorang menjadi punya arti dalam hidupnya, sukses, tampil berprestasi dan menjadi pembawa manfaat. (4) leraning to live together, yakni belajar agar seseorang mampu hidup bergandengan dengan orang lain bahkan menjadi pemimpin di zamannya. Dengan 4 pilar pendidikan tersebut, pendidikan di Perguruan Islam Al Syukro Universal diarahkan agar mendorong setiap peserta didik menjadi berpengetahuan, mempunyai sikap yang baik, mampu menunjukkan prestasinya serta memiliki kemampuan leadership.
2.Pendidikan sebagai investasi sepanjang hayat, sehingga pembelajaran yang mampu mengakomodasinya adalah life long learning. Seiring dengan tuntunan Rosulullah SAW; “Belajarlah kamu semenjak lahir sampai mati”, maka siswa/i Al Syukro Universal didorong agar mempunyai motivasi untuk terus belajar, kapanpun, di manapun, dari dan dengan siapapun. Motivasi untuk terus belajar ditanamkan dalam pembelajaran leadership.
3.Proses pendidikan bukanlah sistem transformasi pengetahuan semata, tetapi usaha untuk menumbuh kembangkan potensi siswa, sehingga setiap siswa dapat sukses walaupun dengan keragaman potensinya. Kecerdasan siswa tidak bias diukur dari segi kognitifnya saja, tetapi juga afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan). Kecerdasan siswa sangat beragam, yakni Linguistik Intelegence (kecerdasan berbahasa), Logical mathematical intelligence (kecerdasan logika-matematika), Spatial intelligence (kecerdasan spasial), Bodily-kinestetik intelligence (kecerdasan gerak tubuh), Musical intelegnce (kecerdasan musik), Interpersonal Intelligence (kecerdasan menjalin hubungan baik dengan sesama), Natural intelegence.
4.

Proses pembelajaran bertujuan untuk membentuk pribadi-pribadi pemimpin masa depan. Karena pribadi yang sukses di masa depan bukan semata berasal dari lulusan sekolah yang mempunyai nilai akademik tinggi seperti tertuang di buku raport. Kepribadian sukses mempunyai 7 kemampuan, yakni:

1. Mengenal diri sendiri (understanding self)
2. Berkomunikasi (communication skill)
3. Kemampuan
4. Belajar untuk belajar (learning to learn)
5. Membuat keputusan (making decision)
6. Mengelola (managing)
7. Bekerja dalam kelompok (working with goups)

5.sistem_pendidikan_RoketIlmu pengetahuan dengan ilmu agama bukanlah dua sisi yang berbeda. Al Quran merupakan dasar ilmu pengetahuan. Oleh karena itu pendidikan agama terintegrasi dalam pendidikan lainya.
6.
Siswa merupakan pusat kegiatan belajar, sebagai pelaku dan tolak ukur keberhasilan proses pendidikan. SEbagai pusat belajar berarti segala aktifitas belajar difokuskan untuk membentuk kepribadian siswa. Sebagai pelaku berarti siswa mempunyia peran yang besar dalam kegiatan belajar di kelas maupun di luar kelas. Siswa sebagai subjek, yang aktif dalam kegiatan belajar, yang kemudian disebut Active Learning. Implikasinya, bahwa guru berperan sebagai fasilitator, yang membantu membimbing siswa.
7. 
Siswa dapat belajar bukan hanya dari guru, tetapi dari berbagai sumber daya yang ada di sekelilingnya. Orang tua, para ahli, kalangan professional merupakan sumber belajar. Selain buku pelajaran, siswa dapat juga belajar dari televisi, radio, media cetak dan lingkungan sekitarnya. Pemanfaatan berbagai hal yang ada di sekeliling rumah dan sekolah dapat mendukung keberhasilan belajar.
8.
Kegiatan belajar dilaksanakan secara utuh dalam sehari. Sistem Full Day School membuat siswa terkondisikan dalam belajar dari waktu ke waktu. Senin sampai Jum’at siswa belajar di sekolah dari pagi sampai sore, sedangkan Sabtu-Minggu adalah waktu untuk keluarga. Apakah siswa mengalami kejenuhan selama satu hari penuh di sekolah? Metode belajar yang digunakan guru dirancang agar siswa menikmati kegiatan sehari-hari di sekolah.
9.
Secara psikologis setiap peserta didik adalah individu yang yang mempunyai emosi. Situasi psikologis yang baik akan berdampak pada keberhasilan belajar. Lingkungan kelas, lingkungan kampus perlu disetting sedemikian rupa, sehingga kondusif bagi kegiatan belajar siswa. Halaman yang luas, asri, sejuk, dan aman yang dimiliki Perguruan Islam Al Syukro Universal menjadi nilai tersendiri bagi penyelenggaraan sekolah. Areal kampus yang luas, dan asri dimanfaatkan untuk kepentingan belajar, antara lain dengan kegiatan out bound.
10.Pendidikan yang baik didukung oleh sumber daya pendidik yang professional. Guru-guru Perguruan Islam Al Syukro Universal direkrut dari kampus negeri dan swasta ternama, sarjana dan master melalui proses seleksi, serta pembinaan yang berkelanjutan.
11.sistem_pendidikan_guru_stafPendidikan yang baik harus didukung oleh manajemen sekolah yang professional. Dalam rangka itu berbagai kerjasama dilakukan untuk meingkatkan mutu penyelenggaraan sekolah. Di tahun terakhir, Perguruan Islam Al Syukro Universal sedang memproses perbaikan manajemen dengan mengikuti konsultasi sertifikasi ISO 9001:2000.

Al Syukro Universal sebagai Sekolah Plus
Sebagai lembaga pendidikan yang didedikasikan bagi masa depan masyarakat, Perguruan Islam Al Syukro Universal dikelola dengan semangat menjadi Sekolah Plus. Oleh karena itu, beberapa hal yang kami kembangkan.

1.
Kurikulum untuk semua unit (KB/TK-SD-SMP) tidak cukup hanya memberlakukan standard KTSP. Akan tetapi ditambahkan, dikembangkan dan dimodifikasi dalam :
2.
Pengembangan bahasa Inggris. Pengembangan bahasa Inggris diberikan sejak tingkat TK sampai SMP dengan harapan agar lulusan Perguruan Islam Al Syukro Universal kelak mampu bergaul di dunia internasional. Pembinaan bahasa Inggris sejak dini sangat memungkinkan lulusan Al Syukro Universal dapat cepat menyesuaikan diri dengan kemajuan global. Tanpa kemampuan bahasa Inggris, anak-anak Indonesia akan tertinggal dalam kancah dunia.Pengembangan bahasa Inggris di Perguruan Islam Al Syukro Universal, semakin diperkuat sejak tahun pembelajaran 2005-2006 melalui program bilingual. Anak-anak diajak belajar secara langsung menggunakan bahasa Inggris dalam pembelajaran di kelas. Mata pelajaran Matematika, Sains menjadi pilihan pertama yang pembelajarannya menggunakan bahasa Inggris. Tahun 2008-2009 program bilingual ini diberlakukan dari kelas 1, 2, 3 SD serta 7, 8 dan 9 SMP.
Buku yang digunakan untuk pengembangan program bilingual ialah buku Matematika, Sains berbahasa Inggris.
Pengembangan dan penguatan bahasa Inggris terus dilakukan, dengan tujuan agar Perguruan Islam Al Syukro Universal menjadi pusat penyelenggaraan pendidikan Islam bertaraf Internasional.
3.Pengembangan kepemimpinan (leadership). Pengembangan kepemimpinan di Perguruan Islam Al Syukro Universal dikemas dalam pembelajaran leadersihip. Pembelajaran leadership ini inhern dalam setiap mata pelajaran, dengan mengasah 7 aspek, yakni
1. Kemampuan mengenal diri sendiri (understanding self)
2. Kemampuan berkomunikasi (communication skill)
3. Kemampuan diterima dan menerima orang lain (getting along with others)
4. Kemampuan belajar untuk belajar (learning to learn)
5. Kemampuan membuat keputusan (making decision)
6. Kemampuan mengelolah (managing)
7. Kemampuan bekerja dalam kelompok (working with goups)
4.

Pembinaan Agama Islam
Sebagian Sekolah Islam, KB/TK-SD-SMP Islam Al Syukro Universal sangat memperhatikan penguatan ajaran Agama Islam. Selain kurikulum Agama Islam dari pemerintah. Al Syukro Universal memperkuatnya dengan beberapa hal:

1.sistem_pendidikan_belajar_mengajiPembelajaran baca tulis Al Qur’an, dengan materi disesuaikan jenjang sekolahnya. Seperti SD, untuk mempelajarkan baca tulis Al Qur’an, setiap hari siswa membaca Qiroati, dengan target mampu membaca Al Qur’an ketika lulus SD. Namun bagi siswa yang dapat cepat mencerna, kelas 4 SDpun sudah khatam (tamat) Al Qur’an berkali-kali.
2.Pembinaan ibadah kepada siswa selalu dilaksanakan setiap hari. Sholat berjammah, dan dzikir berjamah siswa akan ditemukan setiap hari-hari sekolah. Siswa menjadi imam, pemimpin dzikir – do’a dan pembawa kultum. Sementara guru mengarahkan dan mendampingi.
3. Pembinaan ibadah-ibadah sunnah, melalui kegiatan sholat duha (saat istirahat pagi) menjadi pemandangan sehari-hari di Al Syukro Universal  Sholat sunnah qobliah-ba’diah (rowatib) selalu ditekankan dikontrol oleh guru. Puasa sunah senin kamis dan hari-hari tertentu selalu didorong oleh guru, agar siswa melaksanakannya. Pemotongan hewan kurban selalu dilaksanakan oleh siswa setiap tahun.
4.
Pengenalan ibadah haji melalui peragaan manasik haji dilaksanakan setiap bulan Dzul Hijjah. Bukan hanya siswa-siswi Al Syukro Universal, setiap tahun diselenggarakan manasik haji bagi siswa-siswi Al Syukro Universal, setiap tahun diselenggarakan manasik haji bagi siswa-siswi TK di luar Al Syukro Universal yang meliputi TK-TK daerah Ciputat, Pamulang dan sekitarnya.
5.
Peringatan Hari-hari Besar Islam (PHBI) selalu rutin dilaksanakan untuk mendekatkan siswa dengan nuansa, sejarah dan budaya Islam. PHBI yang dilaksanakan seperti peringatan Isra Mi’raj, Maulid Nabi, Muharam, Idul Fitri, Idul Adha, dan lain-lain. Selain diisi dengan acara keagamaan, PHBI juga diiringi dengan kreatifitas-kreatifitas siswa.
6.
Pembinaan agama melalui penanaman akhlaq dalam sehari-hari. Di mulalui dari kebiasaan membaca salam, cium tangan, istigfar, basmalah, hamdalah, do’a-do’a minta maaf, senyum, dll.
7.
sistem_pendidikan_manasik_hajiPenguatan agama islam melalui ketersediaan jumlah jam pelajaran yang lebih banyak dibandingkan sekolah pada umumnya. Kebiasaan memulai dan menutup pelajaran dengan do’a juga mewarnai kegiatan siswa setiap harinya.
8.Pendidikan agama Islam terintegrasi dalam mata pelajaran.
5.
Pembinaan Penguasaan Teknologi
Perguruan Islam Al Syukro Universal menekankan siswa agar setiap bersaing di era informasi dan teknologi. Sebagai dasar untuk itu, siswa-siswi Al Syukro Universal dibekali kemampuan computer dan internet. Pembelajaran komputer sudah masuk menjadi kurikulum Al Syukro Universal, dan bukan program ekstrakurikuler. Siswa-siswi langsung mengoprasikan komputer ketika pembelajaran berlangsung.